ABSTRAK
Objektif : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Perbandingan koperasi di Indonesia dengan koperasi di dunia melalui Laporan Data Koperasi dan World Cooperative Monitor 2020
Teknik Analisa : Teknis Analisa yang digunakan adalah Teknik Penelitian analisis konten atau disebut juga dengan analisis isi.
Sumber Data : Sumber Data yang digunakan dalam Analisis ini adalah dari website informasi resmi World Cooperative Monitor, Sumber Berita, Sumber mengenai Koperasi dan sumber - sumber lainnya yang berkaitan
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian komparatis, dimana tinjauan pustaka yang digunakan untuk membandingkan keadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau dua waktu yang berbeda. Adapun penerapan penelitian komparatif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui Perbandingan Kondisi Ekonomi Koperasi di Indonesia dengan beberapa koperasi di dunia melalui Word Cooperative Monitor 2020
Hasil : Berdasarkan Hasil Penelitian bahwa Koperasi di Indonesia masih jauh dibawah Koperasi Dunia yaitu Groupe Credit Agricole yang berasal Perancis dengan Turnover sebesar 89.10 Billion USD dibandingkan dengan Koperasi negara lain, sedangkan di Indonesia sendiri ada provinsi Jawa Timur dengan koperasi aktif sebesar 21.757, Sertifikat NIK, Modal Sendiri ,Asset, Modal Usaha dan SHU tertinggi di Indonesia.
Kesimpulan : Dapat Disimpulkan bahwa Koperasi di Indonesia masih berada di bawah Koperasi Dunia, bisa dilihat dari data diatas dengan jumlah turnover dunia sekitar 573.09 Billion USD dibandingkan dengan total asset di indonesia sebesar 152,113,137.04 Juta dan total jumlah anggota sebesar 22,463,738 anggota. Koperasi di Indonesia masih perlu di perhatikan pemerintah harus mengupayakan dan terus mengembangkan Koperasi di Indonesia agar terus berkembang dan dapat bersaing dengan Koperasi di Dunia.
Sejarah Koperasi Indonesia
Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896, dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi system serupa dengan yang ada di jerman yakni mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga yang tinggi.
Seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon tindakan Patih R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip koperasi. Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang pesat pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam peraturan yang dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi Utomo memberikan perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat.
Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia, system pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya.
Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan didirikannya 3 macam koperasi :
- Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai.
- Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan).
- Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.
Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba atau keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi
Pada tahun 2020, Kementrian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) telah membekukan/membubarkan 81.686 koperasi dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Sekretaris Kemkop UKM Rully Indrawan merinci pembubaran terbesar terjadi pada 2016 sebanyak 45.629 koperasi. Dilanjutkan 2017 sebanyak 32.778 koperasi, kemudian 2018 sebanyak 2.830 koperasi. Pada 2019 lalu, sebanyak 449 koperasi sudah dibubarkan. Berdasarkan informasi dari Rully Indrawan selaku sekertaris Kemkop UKM, pemerintah akan terus melakukan seleksi terhadap koper
Melalui pelaksanaan program reformasi total koperasi, saat ini koperasi di Indonesia berada dalam kondisi yang lebih baik meskipun jumlah koperasi aktif menjadi lebih kecil.
Berikut adalah merupakan Laporan Data Koperasi Per 31 Desember 2019
The World Cooperative Monitor
The World Cooperative Monitor adalah bagian dari proyek yang diproduksi European Research Institute on Cooperative and Social Enterprises (Euricse) dan International Cooperative Alliance (ICA) yang dimana tujuannya adalah untuk mengembangkan database multi-dimensi yang melaporkan nilai dan dampak sosial ekonomi koperasi baik dalam skenario global maupun dalam konteks regional dan nasional.
Proyek ini dirancang untuk mengumpulkan data ekonomi, organisasi, dan sosial yang kuat tentang koperasi, organisasi bersama, dan organisasi non-koperasi yang dikendalikan oleh koperasi di seluruh dunia. Ini adalah satu-satunya laporan dari jenisnya yang mengumpulkan data kuantitatif tahunan tentang gerakan koperasi global.
Analisis :
Melihat Data Rangkuman Laporan World Cooperative Monitor 2020 bahwa Top Koperasi di dunia berasal dari Negara - Negara Maju seperti : Perancis, Jerman, dan Jepang dengan Top Turnover yang berjumlah 89.10 berasal dari Groupe Credit Agricole Perancis yang merupakan koperasi konsumen dengan aktifitas ekonomi yaitu jasa keuangan serta berjumlahkan 140,882 anggota karyawan.
Sedangkan di Indonesia, dengan melihat Laporan Data Koperasi per 31 Desember 2019, bahwa Koperasi di Indonesia memiliki 123,048 Koperasi Aktif dengan total jumlah 22,463,738 Anggota. Kemudian melihat dari Data Tersebut Bahwa Koperasi Aktif tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Timur dan Terendah berasal dari Kalimantan Utara dengan jumlah koperasi aktif sejumlah 21,757 untuk Jawa Timur dan 476 untuk Kalimantan Utara.
Sertifikat NIK tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Timur dan Terendah berasal dari Papua Barat sebanyak 12,089 dan 35 unit. Anggota Koperasi tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Terendah berasal dari Papua Barat sebanyak 5,742,018 dan 10,342 anggota/orang. Lalu, Modal Sendiri yang tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Timur dan Terendah berasal dari Papua Barat berjumlah 12,442,585.82 dan 44,992.62 Juta sedankan Modal Luar yang tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Terendah berasal dari Papua Barat berjumlah 17,323,156.57 dan 9,511.40 Juta.
Asset tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Terendah berasal dari Papua Barat sebesar 26,275,314.66 dan 54,504.03 Juta, Volume Usaha tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Terendah berasal dari Papua Barat sebesar 28,116,735.18 dan 48,321.01 Juta, SHU tertinggi di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Terendah berasal dari Papua Barat sebesar 1,056,007.43 dan 8,574.50 Juta.
Dapat Disimpulkan bahwa Koperasi di Indonesia masih berada di bawah Koperasi Dunia, bisa dilihat dari data diatas dengan jumlah turnover dunia sekitar 573.09 Billion USD dibandingkan dengan total asset di indonesia sebesar 152,113,137.04 Juta dan total jumlah anggota sebesar 22,463,738 anggota. Koperasi di Indonesia masih perlu di perhatikan lagi dalam perkembangan koperasi sehingga dapat bersaing dengan koperasi di dunia.
Sumber (Source) :
Nikita Uta Damayanti. (2020) Analisis Kesehatan Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Seyegan Tahun 2015-2019 Menggunakan Pearls. [Online] Available from : https://repository.usd.ac.id/37778/. [Accessed : 3 Februari 2021]
Komentar
Posting Komentar